Mengerjakan Smock gampang-gampang susah. Ada hitung-hitungannya. Jika Posisi menghitungnya salah, hasilnya bisa berantaka. Dan terpaksa di bongkar utuk di kerjakan ulang . Pengerjaannya didahului dengan membuat pola, berupa garis-garis. Kemudian garis-garis tadi di jelujur untuk kemudian di rajut smock.
Semua pengerjaan di lakukan manual dengan tangan. Hasilnya akan rapi atau tidak, tergantung dari keterampilan tangan seseorang. Jika ingin belajar, untuk pemula biasanya tiga hari sudah bisa. Tetapi, pengerjaannya masih asal jadi. kalau ingin hasil yang rapi dan halus, paling tidak beajar slama satu minggu. Yang utama adalah minat. Biasanya orang yang berminat terhadap sesuatu pasti akan mudah mempelajarinya.
Saat ini ada sekitar 15 perajin Smock yang membantu Saya. Mereka adalah ibu-ibu dan anak-anak putus sekolah.
Agar hasil Smock kelihatan lebih menarik, Saya menambahkan hiasan bordir. Mau tidak mau saya harus mempunyai mesin bordir plus orang yang dapat mengerjakannya.
Seluruh Bordir, Saya desain sendiri. Desain dirancang asalnya bisa dari mana saja, biasanya begitu ada ide saya buru-buru menggambarnya di secarik kertas agar tidak sampai lupa.
Meliht peminat Baju Smocknya semakin banyak, Saya pun semakin giat menjalanka usaha. Apalagi seelah saya diikutsertakan oleh DINAS KOPERASI untuk pameran di Bali. Ternyata banyak turis asing yang senang dengan baju-baju smock.
Selain Gamis/Long Dress, saya juga membuat blouse. Bahan yang digunan ada bermacam-macam. Kalau untuk Blouse, bahannya ang digunakan adalah katun paris. Sedangkan untuk Baju Gamis/ Long Dress peduan dari katun bercorak dan bahan paris.
Untuk ukuran, Saya tiak mau rumit, saya hanya membuat ukuran kecil dan besar. Karena baju Smock biasanya yang berbadan sedan muat mengenakan ukuran kecil.
Saya juga menerima PESANAN KHUSUS, cuma harganya berbeda, lebih mahal dari biasa, karena terpaksa bikin pola yang baru. Apalagi jika minta tambahan bordir. Selisih harga semakin meningkat.